Kamis, 20 Oktober 2011

PANCASILA SEBAGAI DASAR HUKUM

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara sekaligus sebagai dasar hukum merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.
B.  Rumusan Masalah
Untuk menghidari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka penulis membatasi masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya:
1.        Apa arti Pancsila?
2.        Bagaimana pengertian Pancasila sebagai Sumber Hukum Republik Indonesia?
3.        Bagaimana penjabaran tiap-tiap sila dari Pancasila?
C.  Tujuan Yang Ingin Dicapai
Dalam penyusunan Makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
1.        Penulis ingin mengetahui arti Pancasila sebenarnya
2.        Penulis ingin mengetahui maksud dari Pancasila Sebagai Sumber Hukum.
3.        Penulis ingin mendalami / menggali arti dari sila – sila Pancasila

MAKALAH INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
Manusia sebagai makhluk individu, keluarga, dan masyarakat oleh karenanya manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok atau berorganisasi dan membutuhkan orang lain. Masyarakat merupakan wadah berkumpulnya individu-individu yang hidup secara sosial, masyarakat terdiri dari ‘Saya’, ‘Anda’ dan ‘Mereka’ yang memiliki kehendak dan keinginan hidup bersama. Kita tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai individu dan makhluk sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam setiap tatanan kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang ada.
Para sosiolog mengartikan masyarakat sebagai sebagai kelompok di dalamnya terdapat orang-orang yang menjalankan kehidupan bersama sebagai satu kesatuan yang diikat melalui kerjasama dan nilai-nilai tertentu yang permanen.
B.  RUMUSAN MASALAH
1.        Apa pengertian individu dan pertumbuhannya ?
2.        Apa pengertian keluarga dan fungsinya ?
3.        Apa pengertian masyarakat ?
4.        Bagai mana hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat ? 

C.  TUJUAN
1.        Untuk mengetahui pengertian individu dan pertumbuhannya
2.        Mengetahui pengertian keluarga
3.        Mengetahui pengertian masyarakat
4.        Mengetahui hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat
5.        Memenuhi tugas kelompok

D.  BATASAN MASALAH
Batasan-batasan masalah hanya membahas tentang :
1.        Pengertian individu dan pertumbuhannya
2.        Pengertian keluarga dan fungsinya
3.        Pengertian masyarakat
4.        Hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat




Rabu, 27 Juli 2011

puisi untuk sang pencipta

Demi Allah, seandainya mereka mengetahui jeleknya hatiku Niscaya seorang yang bertemu denganku akan enggan salam padaku Mereka akan berpaling dariku dan bosan berteman denganku Aku akan menjadi hina setelah mulia Tetapi Engkau menutupi kecacatan dan kesalahanku Dan Engkau bersikap lembut dari dosa dan keangkuhanku Bagi-Mu lah segala pujian dengan hati, badan dan lidahku Sungguh, Engkau telah memberiku nikmat yang begitu banyak Tetapi aku kurang mensyukuri nikmat-nikmat tersebut

 Ya Allah....
Ini air mataku yang tumpah kerana menyesali dosa
Ini sujudku yang menginsafi rasa kehambaan diri
Ini tanganku yang memohon keampunan dan rahmat-Mu

Ini wajahku yang menghadap-Mu dengan rasa kehinaan
Jadikanlah air mataku, sujudku, tanganku dan wajahku ini sebagai saksi di akhirat.....
Bahawa aku pernah merintih keampunan daripada-Mu
Jadikanlah air mataku, sujudku, tanganku dan wajahku ini sebagai pemberat ketika amalanku di timbang.
Sesungguhnya terlalu gentar hati ini apabila mengenangkannya
Jadikanlah air mataku, sujudku, tanganku dan wajahku ini sebagai penyelamt ketika di humban ke dalam api neraka-Mu....
Sesungguhnya tiada amalanku yang layak untuk menyelamtkan diri....

Jika cinta adalah ketertawanan,maka tawanlah cintaku hanya pada-Mu ya Allah,agar tiada cinta lain yg menawanku.Jika rindu adalah rasa sakit,jadikanlah rasa itu agar aku selalu merindukan-Mu ya Allah,hingga akhir nyawa meninggalkan raga dihatiku hanya untuk satu cinta.Bila tak bisa ku mencintai-Mu,kemana kusembunyikan wajahku,Bila jumpa dengan-Mu ya Rabbku.ijinkan hamba mencintai-MU ya Allah....

Senin, 06 Juni 2011

“Konsep Pendidikan Dalam Perspektif K.H. Hasyim Asy’ari”

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebulum memmasuki medan pembahasan pokok masalah yang berkaitan dengan konsep pendidikan dalam perspektif K.H. Hasyim Asy’ari. Yang perlu untuk mengajukan beberapa kenyataan atau gejala umum yang dapat di kenakan kepadanya, sebagaimana yang di kemukakan oleh para pengulas filsafat selama ini.
Meskipun tidak lengkap, sebanding dengan keterbatasan kepustakaan yang kami baca dan tersedia, akan kami coba mangajuakan konsep pendidikan dalam perspektif K.H. Hasyim Asy’ari serta perbandingannya dengan filsafat pendidikan islam. Yang mana beliau sebagai tokoh kharismatik yang di beri ngelar wali oleh salah seorang peneliti dari Australia yang ber hasil mendirikan NU dan melakukan pembaharuan terhadap yang ada di dalamnya. Dialah yang memperkenalkan sistem madrasah dan kurikulum yang memuat mata pelajaran umum terhadap lembaga pendidikan islam yang bernaung di bawah NU.
B. Rumusan Masalah
Dalam pembahasan ini penulis akan membahas tentang :
1. Bagaimana seketsa kehidupan K.H. Hasyim Asy’ari ?
2. Bagaimana konsep pemikiran pendidikan K.H. Hasyim Asy’ari ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah antara lain :
1. Untuk mengetahui secara detail sketsa kehidupan K.H. Hasyim Asy’ari.
2. Untuk mengetahui konsep pemikiran pendidikan K.H. Hasyim Asy’ari.
3. Unutk bisa membandingkan dengan filsafat pendidikan islam lainnya.
D. Manfaat
Dengan adanya pembahasan dan pemaparan makalah tentang konsep pendidikan dalam perspektif K.H. Hasyim Asy’ari, maka kita bisa mengetahui bagaimana konsep pendidikannya, dan dapat menambah wawasan dari berbagai organisasi yang beliau dirikan.

Minggu, 27 Maret 2011

Minum susu non-homogen sehat


Minum susu non-homogen sehat
Bahwa minum susu dihomogenkan

Susu merupakan sistem pengiriman hormonal. Dengan homogenisasi, susu menjadi cara
yang sangat kuat dan efisien dengan melewati proses pencernaan normal dan memberikan hormon steroid dan protein untuk tubuh manusia (baik hormon dan hormon alami dan sapi yang mereka disuntik dengan memproduksi lebih banyak susu).
Homogenisasi dilakukan dengan memaksa susu panas di bawah tekanan tinggi melalui
menyondol kecil. Tetesan lemak ini menjadi begitu kecil sehingga mereka tetap merata tersebar di seluruh susu. Banyak peneliti percaya bahwa susu non-homogen lebih sehat dari satu homogen karena berbagai alasan.
Ketika susu homogen, melewati denda pada tekanan sebesar £ 4.000 per inci persegi, dan dengan demikian, maka tetesan lemak (liposom) yang dibuat lebih kecil (micronized) dengan faktor sepuluh kali atau lebih. Molekul lemak menjadi merata dalam susu cair.
Kesimpulannya, orang harus mengkonsumsi susu non-homogen lebih dari satu homogen dan pemerintah harus mengurangi distribusi susu homogen.
Selama homogenisasi ada peningkatan luar biasa di daerah permukaan pada tetesan lemak.
Tetesan lemak membran asli hilang dan yang baru dibentuk yang menggabungkan sebagian jauh lebih besar dari kasein dan protein air dadih. Ini mungkin menjelaskan peningkatan alergenisitas susu diolah secara modern. "

PERTANIAN ORGANIK SOLUSI UNTUK MAKANAN TIDAK BERBAHAYA


PERTANIAN ORGANIK SOLUSI UNTUK MAKANAN TIDAK BERBAHAYA

Sabtu, 26 Maret 2011